Sebagaimana telah Saya sampaikan dalam tulisan dua minggu lalu, pada edisi kali ini Saya akan menjelaskan bagaimana langkah yang harus Kita lakukan dalam mempersiapkan penerjemah kebijakan bisnis dalam tataran praktis implementasi. Berdasarkan pengalaman pribadi ada beberapa point srbagai berikut;
Pertama, Ajaklah semua karyawan berbimcang hal-hal ringan secara empat mata. Langkah ini penting untuk mengetahui psikologis masing-masing karyawan. Dengan mengetahui psikologisnya, pimpinan dapat memahami seberapa dalam faktor pendukung kehidupan sang karyawan. Hal-hal yang digali dengan dialog dalam langkah ini bisa tentang hobi, kesukaan, makanan pavorit dan lainnya dari sisi kepribadian. Untuk sisi keluarga juga dapat dijadikan bahan pengetahuan, seperti anak keberapa dari berapa bersaudara, pekerjaan kedua orang tua, pendidikan terakhir anggota keluarga, dan sejenisnya. Secara tidak langsung, hal-hal di seputar kehidupan masing-masing karyawan ini sebenarya dapat menentukan. Oleh karena itu, dengan mengetahui hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih calon penerjemah kebijakan pimpinan dalam berbisnis.
Kedua, mintalah pendapat pribadinya tentang rencana bisnis ke depan. Nah pada tahap ini, pimpinan masih harus mengajak orang yang dirasa tepat untuk menjadi calon penerjemah berdialog secara intensif. Bahan pembicaraan juga sudah dapat lebih luas dan dalam. Misal dengan mengajukan ide-ide program kerja ke mereka dan memberikannya waktu untuk menyampaikan tanggapan. Pimpinan bisa menyampaikan rencana bisnis lalu mereka menanggapi. Ini juga diupayakan tidak dalam forum resmi, namun cukup saat makan siang misalnya, atau dengan melakukan perjalanan dinas, dan lainnya.
Ketiga, mintalah calon untuk menjalankan satu kebijakan bisnis Anda. Pada tahap ini diupayakan jumlah karyawan yang ditugaskan sudah lebih sedikit. Dalam artian, karyawan yang dijaring dari tahap kedua dan sudah dianggap mampu untuk diuji coba. Mereka ini bisa ditentukan berdasarkan seberapa mampu memberikan tanggapan dari ide-ide yang Kita lontarkan. Artinya, karyawan yang ditahap kedua merespon ide dengan keengganan bisa dieleminasi terlebih dahulu. Bila yang bersangkutan karyawan baru, maka cukup ditinggalkan saja. Alias tidak perlu dilanjutkan di tahap ini. Bila ada dan ternyata berhasil menjalankan tugas sekitar 75% mendekati keberhasilan, maka yang bersangkutan bisa dimasukkan ke langkah berikutnya.
Keempat, mintalah calon untuk menyusun laporan dari apa yang telah dilakukan dalam menjalankan kebijakan Anda. Setelah tahap ketiga dilalui oleh karyawan yang terpilih, pimpinan dapat memerintahkan untuk menyusun laporan dari tugas yang diberikan tadi. Kalau di tahap ketiga karyawan harus menjalankan tugas kebijakan perusahaan dan berhasil, maka di langkah keempat ini karyawan ditugaskan untuk menyusun laporan secara tertulis. Langkah ini harus menunggu beberapa waktu. Bisa misalnya satu pekan, atau juga bisa maksimal satu bulan. Bila laporan sudah tersusun Kita bisa lanjutkan ke tahap berikutnya di bawah ini.
Kelima, simpulkan kemampuan calon dalam berpikir taktis. Dari hasil langkah kelima, pimpinan dapat membaca laporan yang disusun. Dari laporan tersebut pimpinan harus membaca lalau menyimpulkan. Apakah seorang karyawan tersebut mampu memberikan laporan dengan cara berpikir taktis atau tidak. Ini dapat diketahui dari laporan yang disusun. Apakah langkah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan efektif atau tidak. Bila langkahnya efektif dalam menjawab persoalan perusahaan, maka karyawan inilah yang layak diberikan tugas sebagai penerjemah kebijakan bisnis dari pimpinan perusahaan. Bila tidak maka pimpinan harus tetap menjaring secara personal sesuai langkah-langkah sebagaimana di atas.
Ya demikianlah yang Saya bisa share tentang langkah-langkah menentukan penerjemah kebijakan bisnis. Semoga membantu Sobat Ayo! Bisnis dalam menjalankan usaha yang digeluti selama ini. Memang dengan mengikuti langkah ini tidak ada jaminan berhasil. Tetapi paling tidak bisa dijadikan sedikit petunjuk dan harapan terakhir dapat menjadikan usaha Sobat Ayo! Bisnis terus tumbuh. Cepat atau lambat itu bukan wewenang Kita. Karena semua sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Tugas Kita hanyalah berupaya sekuat tenaga, pikiran, dan hati. Selamat mencoba Sobat….! Sukses selalu menyertai Kita semua…
Baca juga artikel lainnya : Pembiayaan Penuh Berkah Dengan BPR Syariah