Sesuatu yang paling berpengaruh dalam kehidupan kita sebenarnya bukan kekuatan fisik. Memang tanpa kekuatan fisik kita nyaris kurang dapat menjalani hidup dengan sempurna. Namun sempurnanya fisik dan kekuatannya nyaris tidak berfungsi bila kita tidak mempunyai mental yang sehat, kuat, dan tahan terhadap berbagai goncangan.
Sebagai contoh, banyak orang yang kekurangan mental secara fisik kuat dan bahkan lebih tahan terhadap penyakit seperti orang gila yang biasa kita lihat di jalanan. Namun juga banyak orang yang punya kekurangan secara fisik seperti cacat dari lahir yang mempunyai kelebihan luar biasa. Ini sangat mungkin disebabkan mental mereka yang kuat dan bahkan bisa jadi lebih kuat dari kita yang secara fisik lebih sempurna. Ambil beberapa contoh orang tuna netra yang mampu memainkan alat musik dan bahkan bisa menjadi musisi misalnya.
Dalam bisnis juga demikian. Kita kalau memutuskan menjadi seorang pebisnis pastikan bahwa mental kita kuat. Ada empat mental bisnis yang perlu kita latih baik sebelum maupun saat menjalankan bisnis yang sangat berpengaruh. Berikut rincian dan penjelasannya.
Pertama, mental amanah. Amanah sederhananya dapat dipercaya. Ini sangat penting bagi seorang pebisnis baik dari awal maupun saat menjalankan bisnis. Dengan bekal kepercayaan kita dapat memenangkan pertarungan bisnis bahkan tanpa modal uang sekalipun. Begitu juga sebaliknya, saat bisnis kita besar dan telah mempunyai banyak modal, bila kita tidak mendapatkan kepercayaan dari pelanggan khususnya, maka bisnis kita bisa rusak dan luluh lantak.
Kedua, mental jujur. Kejujuran sangat diperlukan dan berpengaruh tinggi dalam setiap gerak kehidupan kita. Salah satu kelemahan kita bangsa Indonesia dalam mengelola negara adalah kejujuran hingga banyak yang mengatakan negara ini susah maju. Ini terbukti dengan masih begitu maraknya kasus korupsi dan sejenisnya. Dalam berbinis, baik buruknya relasi yang kita bangun dengan mitra kerja dan konsumen sangat dipengaruhi oleh tingkat kejujuran ini. Oleh karenanya sebelum ataupun saat berbisnis pastikan mental jujur ini selalu hadir dalam gerak langkah kita. Yakinlah bahwa dengan jujur kita pasti mujur dan sebaliknya bukan dengan jujur kita hancur.
Ketiga, mental kreatif. Kemampuan kreatifitas setiap individu secara bawaan lahir jelas berbeda-beda. Namun demikian bukan berarti tidak dapat dikembangkan. Bila kita saat memulai berbisnis sudah di usia dewasa dan kita menyadari bahwa daya kreatifitas kita rendah, maka yang kita perlukan adalah melatihnya secara terus-menerus. Kalian tidak perlu bosan dalam memupuk maupun menggali daya kreatifitas ini. Setiap kita sebenarnya sudah dibekali kemampuan berpikir yang cukup. Hanya saja masing-masing kita berbeda cara dan tingkat mengasahnya. Oleh karena itu agar daya kreatif itu tumbuh subur kita harus terus meningkatkan secara perlahan. Dari yang sangat sederhana hingga kita mampu memikirkan yang lebih rumit.
Keempat, mental deskriftif. Bila kita sudah mampu bermental kreatif secara berkelanjutan, maka tuntutan berikutnya kita harus mampu mendeskrifsikan apa yang ada dalam pikiran kita pada orang lain. Baik itu relasi bisnis kita ataupun konsumen dan calon konsumen dari produk yang kita miliki. Dalam mendeskrifsikan ini tuntutannya adalah kemampuan kita menyampaikan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Bukan hanya kita yang mampu memahami tapi kita juga harus mampu memahamkan apa yang kita pahami kepada sebanyak-banyaknya orang. Dengan cara ini bisnis kita akan dapat dipahami oleh calon dan konsumen kita yang pada akhirnya mereka akan menggunakan produk yang kita miliki.
Bagi kalian yang mau memulai bisnis pastikan bahwa empat mental ini tertanam dengan baik dalam diri kalian. Apabila mengalami kesulitan khususnya dalam melatih dua mental terakhir, kalian cukup memastikan dua mental utama telah tertanam dengan baik dan sedalam-dalamnya. Untuk dua mental bisnis yang terakhir kalian dapat melatihnya secara perlahan sambil mencoba menjalankan rencana bisnis yang sudah ada dalam pikiran kalian.
Kedua mental bisnis yang pertama adalah bekal utama, sedangkan yang dua terakhir terkait kemampuan teknis yang setiap kita bosa mengembangkan sesuai kemampuan kita. Namun bila dua mental bisnis yang pertama tidak ada dalam diri kita, sebesar apapun dua mental yang terakhir kita miliki maka bisnis kita tidak akan memberikan manfaat baik untuk diri kita, keluarga, sahabat, relasi, dan bahkan konsumen kita.
Yuk bersama pastikan bahwa kita sehat mental dalam berbisnis. Khususnya dalam kejujuran dan dapat dipercaya oleh orang lain…. Mari mencoba dua mental yang terakhir dan semoga kita diberikan kesuksesan oleh Yang Maha Kuasa….
Baca juga artikel lainnya : Dodolan Wae, Do Dolane Keri!