Kafe-kafe sekarang ini konsepnya memang di luar nalar. Jika dulunya kafe identik dengan sesuatu yang estetik dan eksklusif, kini banyak yang sudah keluar jalur. Ternyata, kini angrkingan juga bisa jadi konsep sebuah kafe. Salah satu wujud dari konsep ini adalah “Angkringan Keraton”. Konsep angkringan dengan nuansa kafe ini memang sudah banyak digunakan, namun ada yang unik dari tempat satu ini, apa yang membuatnya berbeda?? Kita simak kisah sukesnya dalam story bisnis “Angkringan Keraton”.
Short Story Angkringan Keraton
Dari namanya saja, sudah kelihatan bedanya dengan yang lain, apalagi cerita di balik suksesnya bisnis ini. Awal mula bisnis Angkringan ini hanya dari obrolan kecil Pak Witono bersama kawan-kawannya. Obrolan tersebut tentang pembebasan lahan sebuah masjid. Masjid ini tergolong kecil, luasnya saja kurang lebih hanya 7 x 7 meter. Nah, rencananya ingin membebaskan lahan 500 meter, untuk memperluas masjid.
Oleh karena alasan itulah, obrolan tersebut akhirnya bermuara pada ide untuk menciptakan sebuah bisnis yang bisa menghasilkan dana agar bisa masuk secara rutin untuk amal usaha masjid. Setelah ngobrol-ngobrol berlima, akhirnya tercetuslah membuka usaha “Angkringan”, karena rencananya akan dipinjami lahan oleh Pak Yoyok.
Kemudian, semuanya sepakat untuk membuat angkringan dengan konsep live musik setiap hari. Untuk target pasarnya adalah masyarakat sekitar dan mahasiswa. Kebetulan tempatnya berdekatan dengan beberapa kampus ternama seperti UMY, UNJAYA, dan Alma Ata. Jadi, lokasi yang strategis ini benar-benar termanfaatkan dengan baik.
Selanjutnya, buat sistem bagi hasilnya itu, per transaksi Rp 1.000 akan masuk kas masjid. Rata-rata per hari ada 100 transaksi. Berarti, dalam sehari bisa terkumpul 100.000 untuk masuk ke masjid. Dengan angka ini harapannya dalam sebulan, akan ada uang masuk sekitar Rp 2.600.000 /bulan. Per bulan Oktober 2023, angkringan ini sudah masuk bulan ke-8, dan yang sudah masuk masjid mencapai kurang lebih 8 juta rupiah. Selain untuk mendukung perluasan masjid, ternyata adanya angkringan ini juga mendukung ekonomi masyarakat sekitar, karena semua produk yang dijual disini berasal dari masyarakat.
Cukup menarik dan menggugah hati bukan, kisah dibalik bisnis Angkringan Keraton ini. Oiya, untuk nama “Angkringan Keraton” ini ada ceritanya juga loh. Jadi gini, lokasi angkringan ini berdekatan dengan situs sejarah, yaitu Situs Keraton Ambar Ketawang. Nah, karena alasan itulah, akhirnya diputuskan buat memberi nama bisnis ini “Angkringan Keraton”.
Tips Promosi
Buat menggaet calon konsumen, awalnya bikin spanduk dan dipasang di perempatan-perempatan. Lalu, juga memanfaatkan berbagai sosial media yang baru naik daun saat ini. Mulai dari Instagram, Facebook, dan Tik Tok. Kemudian, untuk pengelolaan nya ini sistemnya “nitip”, jadi untuk harga jual di sini Kita up sendiri. Kemudian, kalau untuk gorengan dan minuman, semuanya produksi on the spot. Kalau untuk menu best seller dis ini masih nasi bakar, nasi belut, dan aneka sate.
Pengembangan Bisnis
Rencana kedepan nya adalah membuat food court saat pagi, karena Angkringan Keraton ini operasionalnya hanya sore hari hingga malam antara jam 16.00- 23.00. Sistemnya sewa tempat dari tenant-tenant yang akan ditawarkan nanti. Dengan cara itu, harapan dari Pak Witono dan rekan-rekan adalah target pasarnya lebih banyak dan goal omset lebih besar.
Tips Untuk Calon Entrepreneur
Dalam bisnis bersama, penting banget untuk membangung kerja tim, terutama kekompakan. Hindari saling menjegal, dan utamakan kejujuran. Kemudian, juga pemikiran saling support dan pembagian kerja yang adil. Begitu juga dengan sikap saling memotivasi dan tidak menjatuhkan. Dengan begitu, bisnis bersama akan meningkat dan juga makin terangkat alias berkembang.
Demikian sekelumit tentang inspirasi bisnis dari Angkringan Keraton. Buat kalian yang mau mampir, lokasinya ada di Tlogo Ambarketawang Gamping Yogyakarta atau bisa juga langsung search di Google Maps dengan mengetikkan “Angrkingan Keraton”.
Baca artikel lainnya : Sisi-Sisi Inovasi Agar Bisnis Tidak Berhenti atau Bahkan Mati