Sekilas cerita, 10 tahun lalu Saya pernah punya ide bisnis produksi spesialis tas kertas dan Saya sampaikan pada teman yang berbisnis di dunia percetakan. Singkatnya, teman ini merespon setuju, namun hingga beberapa waktu tidak ambil aksi untuk persetujuannya. Akhirnya Saya bertemu dengan kawan lama yang pengalaman di dunia percetakan. Dengan Saya ajak satu teman yang pengalaman di dunia pemasaran, akhirnya ide Saya tadi Kami bertiga coba jalankan. Hasilnya lumayan. Di 10 tahun ini omset tahunan sudah menyentuh angka 10 M. Lumayan kan buat aktifitas harian…
Dari sini Saya rasa Kita bisa belajar. Bila Kita punya ide bisnis cobalah mengenalkan ide Kita pada orang lain. Baik dalam lingkup terbatas maupun umum. Harapannya apa? Pasti dari mereka yang Kita ajak berbagi ide akan memberi masukan. Ya bisa jadi dari mereka yang Kita ajak ngobrol ide bisnis tadi ada yang nggembosi. Tapi bisa jadi juga ada yang tertarik dan mendukung. Minimal ide bisnis tadi apabila berjalan teman Kita sudah mulai tahu. Dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi konsumen Kita bila mereka membutuhkan.
Lalu pertanyaan mendasar bagaimana Kita mengenalkan bisnis Kita pada orang lain saat awal mulai? Berikut pengalaman yang bisa Saya share buat Sobat Ayo Bisnis semua di sini.
Pertama, share ide bisnismu ke orang-orang yang terdekat. Sharing ini sebenarnya selain sarana mengenalkan yang efektif juga bisa jadi buat masukan untuk bisnis yang baru akan dijalankan. Resiko untuk ditiru orang lain sangat mungkin, namun tidak semua orang akan bisa meniru ide yang disharingkan orang lain. Jadi tidak perlu terlalu khawatir untuk sharing ini sebenarnya. Karena sangat mungkin orang yang mendengarkan akan menjadi konsumen perdana. Dan bila mereka puas akan menceritakan pada orang lain yang kemudian juga akan menjadi konsumen bisnis Kita.
Kedua, buat nama yang mudah diingat beserta taglinennya. Setelah ide bisnis Sobat sudah matang, segera tentukan nama dan tagline nya. Bila sudah segera umumkan di media online yang dimiliki terlebih dahulu. Misal dengan status atau tulisan Coming Soon …….. Nah dari nama ini pasti ada yang penasaran dan akhirnya menanyakan. Seandainya tidak sampai menanyakan minimal mereka juga akan mendoakan untuk segera terealisasi. Iya kan???
Ketiga, buat brosur yang sesuai. Sebelum launching bisnis pastikan buat brosur. Bila belum ada biaya dalam pembuatan brosur manual minimal Sobat Ayo Bisnis sudah menyiapkan brosur digital terlebih dahulu. Sehingga bila sudah ada budget yang cukup bisa dibuatkan brosur manual untuk disebarkan sesuai target market yang dikehendaki.
Keempat, buat papan nama yang bisa dikenali orang. Nah kaitannya dengan papan nama ini, Sobat Ayo Bisnis bisa membuatnya dari segala penjuru digital. Misal titik di Google Maps, di Facebook, dan sejenisnya. Untuk papan nama manual juga demikian diperlukan. Tujuannya apa? Bila ada konsumen yang menelusuri secara digital datang jadi tambah yakin bahwa di titik itu lokasinya tanpa perlu bertanya lagi. Tapi jangan lupa, untuk yg digital misalkan pindah lokasi juga harus dipindahkan. Repot kalau lupa mindahin, karena bisa mengecewakan pelanggan ya…
Kelima, buat nota agar disimpan orang. Tentang nota ini banyak ditinggalkan orang dan dilupakan. Saya hingga saat ini melihat nota masih sangat penting. Walaupun nota digital kalau belum mampu membuat nota manual tetap diperlukan. Dengan nota orang mudah mengingat bisnis Kita. Terkadang orang lupa lalu mencoba mencari-cari. Nah saat seperti ini nota baik digital maupun manual akan menjadi pengingat. Khusus nota manual biasanya konsumen tanpa sadar menyimpannya di dompet sehingga akan menjadi pengingat di saat yang akan datang.
Keenam, buat label dan kemasan berlogo dan nama yang jelas. Khusus tentang label dan kemasan Saya rasa sudah clear. Semua produk yang profesional dan berkelas pasti menggunakan salah satu dari dua jenis ini. Entah itu label atau kemasan. Selain sebagai pengaman produk, label maupun kemasan berperan penting dalam pengenalan produk dan bisnis. Termasuk tingkat kelas dari bisnis itu sendiri. Produk yang tidak berlebel Saya rasa sangat susah untuk dianggap sebagai produk yang berkelas. Memang untuk hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi Sobat Ayo Bisnis bisa memulai dari label yang sangat sederhana, misal label yang diprint lalu difoto copy misalnya. Baru setelah budgetnya cukup meningkatkan ke label yang lebih profesional dalam bentuk cetak. Begitu juga dengan kemasannya.
Kesemua langkah ini bisa dilakukan dari dua sisi. Dari sisi online dan offline. Artinya, kalau yang online biayanya tidak terlalu tinggi karena hampir semua bisa dikatakan gratis untuk yang organik. Tapi kalau untuk percepatan harus instan dengan iklan dan pasti berbiaya. Sobat Ayo Bisnis bisa mempertimbangkan sendiri sesuai budget yang dimiliki.
Namun untuk yang offline, hampir semuanya berbiaya. Sobat Ayo Bisnis harus jeli memilih mana yang prioritas dan paling sesuai dengan bisnis yang dijalankan serta target market yang disasar. Namun demikian, yang offline ini tetap sangat penting, karena bisa tersimpang dengan mudah di benak konsumen. Oleh sebab itu, Sobat Ayo Bisnis harus menganggarkan walaupun secara bertahap.
Misal untuk label dan kemasan, Sobat Ayo Bisnis tetap harus menyediakan anggaran secara bertahap dari yang teringan. Seperti label terlebih dahulu sebelum kemasan yang cukup. Nah untuk persoalan ini Sobat Ayo Bisnis juga butuh kejelian dalam memilih produsen label dan kemasan. Sehingga Sobat bisa mendapatkan yang sesuai dengan budget yang terjangkau.
Bila sobat membutuhkan media-media pengenalan bisa juga konsultasi ke admin di sini ya… So jangan kawatir, konsultasi dijamin gratis… he he he…
Baca juga artikel lainnya : Belajar dari Stiker Kuning