Mungkin kawan-kawan pebisnis dan wirausaha kurang mengenal nama Pep Guardiola. Tapi bagi kalangan “pecinta bola” apalagi para “gibol” alias gila bola, nama Pep panggilan akrab nya sudah tidak asing lagi. Iya, Pep Guardiola mungkin bukan pelatih yang disenangi semua para gibol, namun bagi penulis, cukuplah kalau dijadikan contoh pelatih yang mumpuni. Alasannya banyak, tidak perlu ya penulis sebutkan satu persatu di sini. Kan tidak membahas bola. Kkkk…
Bagi Pep yang seorang pelatih dan manager klub sepak bola, strategi bertahan yang paling ampuh adalah menyerang. Ya menyerang, bukan bertahan apalagi model beberapa pelatih lain yang banyak diistilahkan dengan “parkir bus” alias bertahan total di wilayahnya sendiri.
Dari pernyataan Pep ini, kalau bias kita ambil pelajaran sebagai seorang wirausaha maupun pebisnis saya rasa bisa diterapkan. Menurut penulis nih ya, strategi pemasaran yang paling jitu dari pada bertahan di tokonya sendiri ya dengan menyerang. Tapi catat ya, bukan menyerang competitor dengan pernyataan-pernyataan negative ya. Lalu bagaimana dong strategi menyerangnya? Yuk simak berikut ini:
Pertama, kenali dulu target pasar yang kawan-kawan bidik dalam bisnis. Dengan mengenali target market, kawan-kawan bisa merumuskan untuk di strategi kedua yaitu produk apa yang mereka butuhkan. Misal berbisnis fashion. Dalam kategori bisnis ini masih terbagi-bagi lagi. Fashion untuk kalangan apa? Misal dikelompokkan berdasarkan usia seperti usia anak-anak kah? Remaja kah? Atau missal lebih spesifik, ibu-ibu muda sosialita yang “rajin belanja”? kkkk
Ketika sudah menentukan, Langkah selanjutnya yang kedua menentukan produknya. Nah misalkan untuk kalangan anak-anak, carilah distributor atau kalau bias pabrik produsen pakaian anak-anak yang kekinian alias sedang tren. Ketika sudah dapat mulailah langkah selanjutnya.
Inilah Langkah ketiga, siapkan perangkat bagaimana agar informasi tentang produk yang kita jual khususnya keunggulan-keunggulannya bias sampai kepada target market yang kita bidik. Siapkan berbagai mekanisme serangan. Baik udara maupun darat alias online dan offline. Misal untuk online siapkan desain-desain yang menarik untuk diposting di berbagai media yang telah disiapkan seperti website, sosmed, dan lain sebagainya.
Nah untuk offline, cetaklah sedikit brosur untuk disebarkan misal di rumah seluruh warga kampung sekitar lokasi usaha kita. Atau bisa juga titipkan di rumah-rumah bersalin seperti bidan dan sejenisnya. Terus menerus begitu, lakukan seperti obat nyamuk bakar. Melingkar dari tengah keluar terus menerus selebar-lebarnya.
Untuk serangan yang lebih jitu di udara, anggarkan iklan rutin, minimal jalan setiap hari iklannya walau dengan budget minim. Misal 100 K per 3 hari sehingga anggaran 1 juta sudah cukup untuk satu bulan. Siapkan juga desain yang menarik untuk iklan juga brosur nya ya…. Kalau tidak bias desain di tulisan selanjutnya akan saya bahas bagaimana mendapatkan desain-desain gratis… baca terus ya…!!!
Terakhir, siapkan strategi serangan dengan model jualan COMBO. Sederhananya begini, biasanya pakaian itu terdiri dari bagian atas dan bagian bawah kalau kita bagi dua bagian. Tapi kalau lebih detail bias tiga, empat, bahkan lima bagian. Lalu buat price list terpisah-pisah dan kemudian buat paket COMBO. Missal celana balita seharga 20K buat paket COMBO dengan kaus yang berharga 25 K menjadi 42,5 K kan jadi lebih irit untuk konsumen. Namun putaran barang dagangan kita bisa lebih cepat, meskipun margin minim, tapi bisa dapat dari dua item sekaligus… OK ya kawan-kawan wirausaha… coba terapkan perlahan sesuai produk yang dijual… kalau pusing, jangan lupa sambil ngopi mikirnya….! Wkwkwkw…