Saat ini, saat Kita ingin menuju suatu tempat, saat Kita ragu apakah tempat itu masih ada atau tidak, dan bisa saat-saat lainnya, Kita mengeceknya lewat Google Maps. Seringkali Sobat demikian? Saya rasa walaupun tidak sering ya paling tidak sesekali demikian.
Apa yang Kita cek dan pastikan lewat online? Kayaknya banyak Kita yang sepakat minimal; lokasi, jam layanan, hari operasional, rute perjalanan, nomor telepon, dan mungkin juga yang lainnya. Semuanya bisa Kita sajikan melalui layanan google. Sehingga konsumen juga akan melihat dari sana.
Nah pertanyaannya sekarang, saat Kita menyadari dan mungkin beberapa kali melakukan pengecekan tempat tujuan, apakah Kita sebagai pebisnis juga pernah memastikan isian data di aplikasi tersebut sudah tepat, konsisten sesuai yang Kita isikan datanya, dan merevisinya saat ada perubahan? Ini yang tidak mudah. Ketidakcocokan isian data dengan kenyataan dapat melahirkan kekecewaan pada konsumen. Mari Kita cek lagi satu persatu dengan langkah di bawah ini.
Pertama, pastikan nama bisnis Sobat sudah benar. Saat mencantumkan di aplikasi Google Map, Kita harus memastikan bahwa nama bisnis sama persis dengan yang kita tawarkan melalui media lainnya. Misal papan nama di lokasi, brosur tercetak yang Kita sebarkan, nota penjualan yang Kita berikan ke pelanggan, dan aplikasi manual maupun digital lainnya. Misal ada perbedaan, selama masih memungkinkan untuk disamakan, segera samakan keseluruhan, agar dikenali dengan mudah.
Kedua, pastikan titiknya tepat. Yang dimaksud titik di sini penitikan di Google Map-nya ya… Toh walaupun sudah tepat, biasanya kalau lokasi Kita di gang masih diarahkan yang berbeda oleh Google Map saat konsumen memilih rute. Jadi upayakan jangan membuat titik yang jauh dari jalan. Alias buat titik di bagian depan lokasi bisnis Kita. Mengingat akurasi penitikan sangat tergantung dengan tingkat akurasi GPS hand phone Kita, maka upayakan setepat mungkin dan pilih alat yang tingkat akurasinya tinggi.
Ketiga, pastikan jam operasional sesuai kenyataan. Ini sangat krusial. Bila Kita buat jam operasional pukul 08.00 WIB misalnya, namun kenyataannya belum buka pukul itu maka Sobat harus memilih. Pilihan pertama merubah jadwal layanan di aplikasi Google Map atau pilihan kedua yaitu berusaha keras disiplin jam buka sesuai yang sudah Sobat input. Perbedaan jam buka di Google Map dan kenyataan sangat mempengaruhi persepsi calon konsumen Kita.
Ini bila Kita abaikan, hasilnya bisa fatal buat bisnis Kita. Terlihat sederhana, namun akibatnya luar biasa. Misal kita input buka jam 08.00 WIB dan ternyata calon konsumen sudah datang dalam kondisi tutup, hampir bisa dipastikan calon konsumen tidak lagi percaya bahwa bisnis itu masih buka. Bahkan lebih fatal lagi kalau calon konsumen mengira sudah tutup permanen dan menyatakannya dalam review dan komentar di bawahnya.
Saat ini tidak sedikit calon konsumen yang setelah mengetahui titik bisnis di Google Map mengecek langsung lewat kedatangan di lokasi titik yang Kita input juga jam layanan di dalamnya. Terkadang juga banyak yang mengirim pesan langsung dengan pertanyaan atau juga lewat nomor yang Kita sajikan di dalam aplikasi tersebut.
Oleh karena itu, jam operasional di aplikasi Google Map dan kenyataannya harus memang benar-benar sesuai. Bila tidak sesuai segera lakukan penyesuaian data atau kenyataannya. Sesusah apapun menyesuaikan kenyataan jam layanan dengan yang Kita input di Google Map harus Kita upayakan benar-benar disiplin. Ini untuk menghindari kekecewaan calon pelanggan atau pelanggan yg sudah lama tidak melakukan transaksi.
Ya Saya rasa ini hal terpenting buat bisnis Kita maju saat ini. Disiplin itu berat, apalagi buat orang-orang yang “ingin BEBAS“. Namun seberat apapun kalau Kita punya komitmen, maka dengan pembiasaan terhadap komitment Kita, pasti akan terbiasa. Yaaaa paling tidak hanya butuh beberapa kali saja kesulitan disiplin itu.
Yuk coba ya Sobat Ayo Bisnis…. Beratnya disiplin jam buka operasional ini akan menjadi ringan bila Kita punya komitmen dan kebiasaan terus menerus… Semoga sukses DISIPLIN ya Sobat…!
Baca juga artikel lainnya : Jangan Biarkan Kopi Bisnismu Pahit