Murah dan pilihan sambalnya melimpah, adalah salah satu ciri khas yang dimiliki Waroeng Spesial Sambel atau terkenal dengan sebutan Waroeng SS. Tempat ini adalah salah satu bisnis kuliner yang sukses membuat jatuh cinta para penggemar sambal dan food hunter di berbagai belahan kota di Indonesia.
Based on True Story, Kisah Sukses Waroeng Spesial Sambal
Kesuksesan Waroeng “SS” ini bermula dari sebuah warung tenda yang didirikan pada Selasa, 20 Agustus 2002, oleh Bapak Yoyok Heri Wahyono. Bisnis ini sangat mengesankan menurut saya, karena sudah memiliki 98 cabang dan 4000 karyawan, mungkin saat ini sudah lebih banyak lagi. Tak hanya di Indonesia aja, ternyata pedasnya dan nikmatnya kuliner ini sudah merambah hingga ke negeri Jiran, Malaysia.
Dibalik kesuksesan bisnis ini, ternyata Ownernya tidak pernah mengenyam pendidikan di bidang manajemen bisnis, luar biasa bukan?? Ternyata oh ternyata, ide bisnis ini tercetus dari hobinya, yaitu memasak, khususnya sambal. Dikutip dari youtube Pecah Telor, modal awal yang ia keluarkan pertama kali 9 juta, 3 juta dari tabungannya sendiri dan 6 juta dari sepupunya. Nah, untuk sistem bisnisnya saat itu adalah bagi hasil.
Pengelolaan Waroeng SS
Dibandingkan bisnis lainnya, menurut mimin bisnis ini memiliki prinsip yang cukup unik. Jadi, dalam bekerja, team nya berpedoman kepada lima prinsip dasar, yaitu:
- Rasa
- Rego
- Resik
- Ramah
- Rapi
Bisnis ini berkeyakinan bahwa kualitas rasa adalah nyawa bagi usaha kuliner,. Selain itu, inovasi dan kerja keras juga harus digalakkan untuk memastikan bahwa produk yang disajikan benar-benar fresh. Selain itu, ada standar pelayanan juga terus dilakukan untuk mewujudkan standar pelayanan terpuji, untuk meningkatkan keunggulan kompetitif warung SS.
Strategi Waroeng SS
Walaupun sudah memiliki puluhan cabang, namun ternyata bisnis ini juga pernah mengalami masa-masa rugi. Salah satunya adalah tahun 2020, membukukan rugi sebesar 14 milyar. Kemudian, pada bulan juli, bahkan ia sampai nombok 3,4 milyar untuk gaji karyawan. Hal yang tidak boleh berubah selama perusahaan berjalan adalah keyakinan nya.
Kalau untuk yang boleh berubah, di waroeng SS adalah strategi-strategi teknis. Selanjutnya, yang tidak bisa dirubah adalah strategi besar, seperti rasa adalah nyawa dan SDM yang jujur, disiplin, dan rendah hati itu harus sama.
Kemudian, untuk bertahan dalam kondisi krisis, seperti pandemi waroeng SS juga menjual tepung, gula teh, dan lainnya. Bahkan, juga melakukan optimalisasi penjualan barang bekas, seperti botol air mineral, kardus, biji alpukat, dan lainnya. Jadi, menjual sesuatu yang berbeda, namun tidak menciptakan biaya baru, karena memang produk tersebut sudah ada di SS. Intinya, saat terjadi himpitan, maka waroeng SS melakukan langkah-langkah baru, untuk melawan ketidakpastian.
Hingga saat ini Perusahaan ini terus bertumbuh dan berkembang dengan menerapkan sistem spiritual company, seperti bisnis yang sudah mimin ulas sebelumnya. Semoga bermanfaat ulasan ini dan menambah wawasan kalian semua.CMIIW
Baca juga artikel lainnya: Tips Sukses Meningkatkan Penjualan Warung Makan