Beberapa minggu terakhir seorang teman agak intens berbincang dengan saya. Baik di tempat kerja ataupun kadang di warung kopi. Dari pembicaraan tentang bisnis yang akan ia mulai, sepakatlah ia untuk belajar tentang akuntansi. Singkat cerita, ia menganggap bahwa selisih harga jual dengan harga beli sebagai laba.
Dari yang saya praktikkan, selisih harga jual dengan harga beli atau HPP (Harga Pokok Perolehan) memang dapat dianggap laba. Itu kalau dalam pengertian kehidupan umum bisa jadi benar. Namun dalam bisnis yang dengan manajemen keuangan ternyata masih banyak lagi komponen biaya yang dapat mengurangi hal itu. Sebutlah misalnya biaya transportasi. Akhirnya bila biaya semacam itu kita jumlah dengan HPP bisa jadi lebih besar dari angka yang kita dapatkan dari penjualan.
Bila demikian apakah bisnis kita dapat disebut LABA? Nah di sinilah saya rasa kita perlu memahami apa itu pendapatan, biaya, laba, dan rugi dalam istilah akuntansi. Berikut yang dapat saya jelaskan berdasarkan pengalaman lebih dari 20 tahun memulai usaha.
Pertama, pendapatan. Istilah ini adalah istilah standart dalam ilmu akuntansi. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita gunakan untuk menyebut gaji yang diterima, uang kas yang didapatkan harian, dan sejenisnya. Nah dalam akuntansi yang disebut pendapatan adalah akumulasi capaian dalam penjualan, baik barang maupun jasa. Artinya tidak selalu pendapatan sama dengan uang yang diterima dalam masa penghitungan. Sebagai contoh, bila kita memperoleh penjualan senilai satu juta baru dibayar tujuh ratus lima puluh maka pendapatan sudah bisa kita bilang satu juta. Yang dua ratus lima puluh menjadi piutang kita.
Begitu juga sebaliknya. Bila kita hanya mampu melakukan penjualan senilai lima ratus ribu secara tunai, namun kita mendapatkan uang tunai lainnya berupa pinjaman modal dari orang tua lima ratus ribu maka walaupun uang yang kita terima satu juta namun yang diakui sebagai pendapatan dalam ilmu akuntansi tetap lima ratus ribu. Kenapa demikian? Karena yang pinjaman dari orang tua harus dicatat sebagai HUTANG. Bingung ya?? Besok akan saya bahas lagi saja panjang lebar tentang ini di edisi yang akan datang.
Kedua, biaya. Kalau kita belum melakukan pembukuan pada bisnis biasanya biaya yang kita maksud sekedar biaya pembelian barang saja alias HPP. Nah dalam akuntansi selain HPP masih banyak lagi yang masuk kategori biaya. Salah satu biaya dalam bisnis yang sering kita lupakan adalah hal-hal berikut ini;
a. Gaji termasuk di dalamnya upah kita sebagai tenaga kerja dalam bisnis yang kita jalankan.
b. Sewa tempat. Ya walaupun rumah yang kita gunakan untuk usaha milik kita sendiri tetap harus dihitung kalau kita merintis perusahaan. Karena realitasnya rumah yang kita gunakan untuk usaha tetap berbiaya.
c. Listrik, pulsa, dan gas. Bisa jadi gas tidak, namun listrik dan pulsa untuk perusahaan yang kita bangun bisa saya pastikan dibutuhkan.
d. Transportasi. Komponen ini sudah pasti dalam realitas bisnis. Iya kan? Jadi tetap harus masuk dalam biaya.
Ketiga, laba. Ini sudah saya jadikan awalan di atas ya. Namun ini yang juga perlu diingat. Laba dalam akuntansi bisnis rumusnya sangat mudah. Apa itu? Setelah kita jumlah seluruh pendapatan sebagaimana saya sebutkan tadi lalu dikurangi seluruh jumlah biaya (juga seperti di atas) kalau angkanya positif maka dapat disebut dengan LABA. Namun sebaliknya, jika minus maka berarti yang nomor empat berikut ini.
Keempat, rugi. Jangan takut ya mendengar istilah RUGI. Dalam akuntansi juga dalam kehidupan rugi jelas lawannya LABA. Jadi bila jumlah pendapatan dikurangi jumlah biaya menghasilkan angka MINUS, maka itu artinya usaha Kita masih RUGI. Walaupun uang kas kita masih banyak bukan berarti masih untung kalau perhitungannya demikian. Iya kan? Bisa jadi uang kas banyak tapi dari HUTANG namun secara hitungan usaha kita ternyata RUGI.
Ya demikianlah sekelumit yang bisa saya share buat sobat Ayo! Bisnis di sini. Kalau masih bingung boleh kok chat lewat media yang ada untung sharing bersama saya. Tenang, dijamin GRATIS tanpa biaya. Sharing yang lain juga boleh… asal bukan tentang JODOH… wkwkwk
Baca artikel lainnya : Berawal Dari Terpaksa Jadi Usaha Nyata